Senin, 18 Juni 2018

KONSPIRASI KEMATIAN ADOLF HITLER DI INDONESIA


Teori Kematian Adolf Hitler di Indonesia


          Hitler tewas pada tanggal 30 April 1945, di sebuah bunker di Jerman. ------ Begitulah kisah resmi yang dipercayai oleh para sejarawan termasuk orang-orang di belahan dunia.

          Namun belakangan ini tersebar rumor bahwa Hitler tidak tewas pada tahun 1945, kabarnya ia berhasil melarikan diri ke Indonesia untuk mengasingkan diri, dan berperan sebagai dokter di Sumbawa. Hingga akhirnya meninggal di Surabaya pada tahun 1947. Benarkah demikian???



           Ada sebuah buku yang ditulis oleh Ir. KGHP. Soeryo Goeritno, M. Sc, dengan judul    " RAHASIA YANG TERKUAK, HITLER MATI DI INDONESIA." Di dalam buku tersebut terdapat poto Dr. Georg Anton Poch yang diyakini sebagi Adolf Hitler.




          Juga ada beberapa artikel ang menyebutkan bahwa dr. Sosrohusodo bertemu dengan seorang dokter yang bernama dr. Poch,  yang kemudian diyakininya sebagai Hitler. Pada saat itu teori dari dr. Sosrohusodo, mendapat perhatian yang cukup besar dari media lokal saat itu. Teori tersebut mungkin menginspirasi seorang penulis bernama Peter Lavenda, asal Amerika Serikat menulis buka tentang teori ini pada tahun 2012, yang secara efektif membuat teori dr. Sosrohusodo cukup terkenal di barat.


          Coba perhatikan kutipan dari argumen dr. Sosrohusodo berikut: " Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal - Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan. Kemudian tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin dan kepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hitlerdi masa tuanya - yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun."



          Hitler lahir tahun 1889, sehingga pada tahun 1960 ia memang seharusnya berusia 71 tahun. Bayangkan, kita bertemu dengan seorang "Jerman Tua", berkaki pincang, berkumis seperti Charlie Chaplin, berkepala gundul, dan memiliki umur yang sama dengan Hitler. Lalu kita menyimpulkan jika orang tersebut adalah Hitler, jelas pengambilan kesimpulan seperti ini hanyalah sebuah versi. 



          Tetapi anggaplah reportase media tidak secara lengkap menayangkan argumen dr. Sosrohusodo dan ternyata memang beliau mengambil kesimpulan berdasarkan pengakuan dr. Poch. Maka dengan demikian kkita boleh beranggapan bahwa argumen dr. Sosrohusodo sudah tepat. Kalau begitu bagaimana kita dapat menilai kebenaran argumen ini?


Kita memiliki poto dr. Poch                              Kita juga memiliki poto Hitler sedang sendiri di usia beserta istrinya dari Indonesia.                sebelum tua.

      
















Cara termudah adalah dengan membandingkan kedua poto tersebut, seperti ini:


          Setelah melihat poto tersebut, mungkin kalian akan segera menyimpulkan bahwa dr. Poch bukanlah Hitler. Karena postur dan wajah yang tidk mirip. Satu-satunya kesamaan mungkin hanya kumisnya, tapi tunggu dulu postur tubuh dan wajah seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu, hal itu disebabkan karena turun/naiknya berat badan.

          Namun ada 1 bukti yang sangat mendukung teori bahwa dr. Posch adalah Hitler, yaitu poto Hitler saat masih muda dan di poto tersebut terlihat Hitler mirip dengan dr. Poch.


          Hitler adalah pemuda yang paling kanan dengan kumis tebal dan postur tubuh serta wajah yang mirip dengan dr. Posch.

         Jadi bagaimana menurut kalian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar